Kamis, 04 Oktober 2012

MEDIA RADIO


MEDIA DALAM PENGAJARAN ISTIMA’ “RADIO”
Oleh: Nasirotul Alawiyyah dan Nur’Azizah
I.     PENDAHULUAN
Hampir setiap pendidik mungkin pernah menemukan suasana kelas yang tidak kondusif untuk proses pembelajaran. Para peserta didik tidak merespon apa yang pendidik bawakan dan pendidik merasa kurang efektif berbicara di depan peserta didik karena pesrta didik tidak memperhatikan pendidik, ramai sendiri, main komputer dan kelas berubah menjadi gaduh. Jelas suasana begitu tidak akan mencapai tujuan pembelajaran seperti yang direncanakan. Kami pernah juga merasakannya. Rugi rasanya berbicara terus dalam Bahasa Arab, sedangkan mereka diam mendengarkan tetapi tidak memahami apa yang dibicarakan pendidik.
Maka dari itu, pendidik harus jeli menyikapi permasalahan yang sedang dialami oleh peserta didik, yaitu kejenuhan dan kesan monoton. Karena itu, pendidik harus mencari formula yang efektif dan inovatif untuk membangkitkan motifasi siswa dalam belajar berbahasa Arab. Adapun salah satu yang membangkitkan motifasi belajar peserta didik tersebut bisa dilakukan pendidik dengan melalui media, dan media tersebut yaitu media radio dalam pembelajaran istima’.
Melihat dari pemeparan tersebut sehingga dalam penulisan makalah ini kami memunculkan beberapa pokok permasalahan: pertama, pengertian radio. Kedua, keistimewaan radio. Ketiga, kekurangan radio. Keempat, prosedur yang disarankan dalam menngunakan radio. Dan kelima, fungsi radio.
II.  PEMBAHASAN

A.     Pengertian Radio
            Radio menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah siaran (pengiriman) suara atau bunyi melalui udara.[1] Sedangkan menurut pendapat lain Radio adalah media elektronik tertua dan sangat luwes. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia yaitu dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media yang lain.[2]
Sedangkan menurut Ahmad Muhtadi Anshor media radio merupakan program siaran radio yang disalurkan dari pesawat pemancar, kemudian diterima oleh alat penerima radio untuk didengar oleh si penerima informasi.[3]
Sehingga kami dapat menyimpulkan bahwa radio merupakan salah satu media dalam pembelajaran istima’ yaitu dengan adanya pengiriman suara atau bunyi melalui udara kemudian diterima oleh alat penerima radio dan didengar oleh penerima informasi.
B.     Keistimewaan Radio
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, radio merupakan alat komunikasi massa yang memberikan berbagai informasi dan berita mengenai suatu peristiwa secara actual dan terbaru yang terjadi baik disekeliling kita maupun ditempat yang tidak terjangkau oleh kita. Karena radio mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap komunikasi massa, maka radio pun digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Diantara kelebihan-kelebihan (keistemawaan) dari penggunaan media ini antara lain:
1.    Bersifat langsung, yakni pendengar bisa langsung mendengarkan informasi yang disiarkan. Detik itu kita bicara, pada detik itu juga pendengar bisa mendengarkan apa yang kita bicarakan.
2.    Cepat, radio punya sifat cepat karena dia menggunakan ranah publik yakni frekuensi sebagai alat antar informasinya tidak seperti media cetak yang menggunakan kertas.
3.    Murah, maksudnya radio merupakan media komunikasi yang murah dibandingkan dengan media komunikasi-informasi lainnya. Radio cukup dengan sekali membangun stasiun yang bermodal rendah bisa dipakai bertahun-tahun, sedangkan media yang lain butuh ongkos produksi yang besar setiap menyampaikan informasi.
4.    Tanpa batas, radio punya karakter kekuatan seperti ini karena yang menjadi alat antar informasinya gelombang elektromagnetik yang bisa diakses atau didengarkan dimana saja dan kapan saja. Radio bisa didengarkan sambil mengerjakan pekerjaan yang lain, radio pun karena menggunakan audio atau suara memudahkan orang-orang yang tidak dapat membaca untuk mendapatkan informasi.[4]
Adapun menurut Umar Sidiq Abdullah dalam bukunya (Ta’lim Al Lughah Al Arabiyah Linnatiqin Bighairi Biha, 2008) juga memberikan pendapatnya tentang kelebihan dari media radio. Diantaranya:
1.    Melatih berbahasa siswa agar dapat mendengarkan dengan baik.
2.    Kapasitas pembelajaran mencakup seluruh siswa.
3.    Kemampuan untuk mengembangkan imajinasi pendengar (Theater of Mind).
4.    Kemampuan selektivitas memilih program dan segmen, semisal: pendidikan, ilmiah, seni, dll.
5.    Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.[5]
Selain itu, menurut Drs. Ahmad Muhtadi Ansor, M. Ag dalam bukunya (pengajaran Bahasa Arab media dan metode-metodenya, 2009) kelebihan dari media radio diantaranya:
1.    Menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan sebagainya.
2.    Siaran yang dapat menjangkau pendengar dalam waktu yang singkat.
3.    Otentik, siaran radio pendidikan dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidangnya serta metode penyampaiannya.
4.    Dapat menyajikan pengalaman dunia luar ke dalam kelas.
5.    Realistis, maksudnya peristiwa atau kejadian yang disiarkan lebih riil dibandingkan dengan peristiwa atau kejadian yang sama.
6.    Siaran-siaran yang actual dapat memberikan suasana kesegaran pada sebagian besar topic.
7.    Mendorong orang tua peserta didik dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam persoalan pendidikan.[6]

C.     Kekurangan Radio
Tidak bisa dipungkiri juga, semua media-media ada sisi negative dan positifnya. Begitupun dengan radio, disamping kelebihan-kelebihan yang dimiliki media radio dalam pembelajaran bahasa arab, radio pun memiliki kelemahan-kelemahan. Menurut Ali Qasimi dan Muhamad Ali Sayid didalam karangannya (At taqniyat At tarbawiyah,) kelemahan media radio diantaranya:
1.    Pendidikan dalam radio dihasilkan dari sebuah pengalaman dan aplikasi ilmiah, jadi bukanlah hasil sebuah penelitian maupun study teori.
2.    Kurangnya interaksi antara siswa dan presenter program radio.
3.    Sulit bagi guru untuk mengontrol pembelajaran dalam radio dan sangat terikat dengan jadwal siaran.
4.    Tidak ada siswa yang dapat memusatkan perhatiannya dalam waktu yang lama untuk mendengarkan seluruh siaran materi.
5.    Sulit untuk mengikuti pelajaran jika mereka melewatkan episode atau Acara.[7]
Sedangkan menurut Drs. Ahmad Muhtadi Ansor, M. Ag dalam bukunya (Pengajaran Bahasa Arab media dan metode-metodenya, 2009) juga disebutkan kembali kekurangan dari media radio antara lain:
1.    Program radio tidak dapat mengkomunikasikan informasi secara visual, sehingga pesan atau informasi yang disampaikan akan sangat abstrak, sehingga kemungkinan dapat diserap juga sangat kecil.
2.    Konsentrasi bagi seorang untuk mendengarkan sangat terbatas sehingga tidak mungkin kita mengkomunikasikan materi yang agak banyak lewat media ini.[8]
Diantara kelemahan-kelemahan lainya:
1.    Isi pesan hanya dapat didengar saja sehingga bagi anak yang kurang mempunyai ingatan kuat akan mudah lupa dengan isi pesan.
2.    Tidak dapat diulang.
3.    Rentan terhadap cuaca.
4.    Abstrak, terutama berkaitan dengan angka, ukuran, penghitungan dll.[9]

D.    Prosedur yang disarankan dalam  menggunakan Radio
Menjadi tanggungjawab guru mendapatkan program radio pendidikan, banyak langkah penting sehingga dapat memanfaatkan mereka dalam pengajaran. Dan langkah-langkah yang dapat diringkas sebagaimana berikut:
1.    Kerjasama dengan departemen program pendidikan.
2.    Pengakuan program pendidikan melalui bulletin radio dan brosur yang dikeluarkan oleh pihak terkait.
3.    Kordinasi antara jadwal sekolah dan tanggal program.
4.    Mengetahui materi yang akan didengarkan siswa.
5.    Menyusun atau menyiapkan ruang kelas dengan segala cara untuk mudah mendengarkan dan mengikuti dengan baik.
6.    Mempersiapkan siswa untuk mendengarkan dengan mengingatkan mereka pada hubungan program yang ditetapkan akademik dan mengarahkan mereka ke ide pokok dari program.
7.    Menyediakan alat perekam untuk menyalin dan menyiarkan program radio, nanti jika diperlukan.
8.    Menunjukkan materi yang disampaikan untuk diskusi setelah selesai mendengarkan.
9.    Merangkum yang paling penting yang terkandung dalam program.
10.               Menugaskan siswa dalam kegiatan praktik.[10]

E.     Fungsi Radio
Adapun saluran (channel) yang terakhir dapat dilalui dengan mengekploitasi siaran pendidikan dalam pengajaran bahasa Arab untuk non Arab dengan bahasa yang lain. Yaitu unit radio sekolah (School Radio) yang mencari program dalam lingkup sekolah (lembaga pendidikan) yang bersangkutan. Radio sekolah berada pada beberapa lembaga dan guru bahasa Arab. Bahwa unit ini mempekerjakan baik sehingga mereka memiliki peran pendidikan aktif. Sudah tercatat dalam kitabnya Al Qosimi dan Sayid yang bernama “ Teknik Pendidikan Modern dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Non Arab. Adapun fungsi radio sebagaimana berikut:
1.    Mengembangkan bakat siaran siswa.
2.    Mengembangkan selera program radio baru.
3.    Mengembangkan semangat komunitas melalui apa yang ditawarkan siswa (mahasiswa) dari beberapa contoh: program sastra, kuliah, seminar dan kompetisi.
4.    Membangun rasa komunitasdikalangan siswa (mahasiswa).
5.    Pelatihan pendengaran.
6.    Siswa (mahasiswa) dilatih pada pengucapan yang tepat dari suara dan kata.
7.    Mengembangkan semangat inovasi pada siswa.
8.    Siswa dilatih untuk berani retorika.
9.    Konfirmasi kepribadian para siswa.[11]

III.   PENUTUP
            Berdasarkan pemaparan yang telah disebutkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa radio merupakan media elektronik yang menggunakan gelombang elektromagnetik yang bisa memberikan informasi dan pesan secara cepat, langsung, dan actual. Banyak fungsi dari radio dalam pembelajaran, yang salah satunya menumbuhkan semangat pendengar tentang berbagai program yang ditawarkan. Yang hal ini bisa menjadikan pendengar tidak bosan dengan suasana pembelajaran yang ada dikelas. Jadi radio dapat memberikan kontribusi yang cukup besar sebagai media dalam pembelajaran bahasa arab. diantara kelebihan-kelebihannya antara lain murahnya radio yang sebagian besar orang memilikinya, serta banyaknya berbagai informasi dan pengetahuan yang kita dapat untuk dapat mengembangkan imajinasi. Dibalik kelebihan-kelebihan tersebut, sisi kelemahan dari radio salah satunya yaitu media yang satu arah yang tidak bisa diulang kembali. Jadi sangat membutuhkan konsentrasi tinggi.
Demikian dari kami, kami sadar masih banyak kesalahan karena kurangnya literature tentang media pengajaran dalam maharah istima’, khususnya radio. Maka dari itu, kami mengharap pembaca dapat menemukan literature yang lebih relevan agar tidak ada kejanggalan dalam hati pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
‘Abdullah, ‘Umar Shodiq, Ta’lim al-Lughoh al-‘Arobiyah lighoiri al-Nathiqin bighoiriha, Al-JIzah: Al-Darul Al-‘Alimiyah linnasyri wattauzi’, 2008
Muhamad Ali Sayid, Ali Qasimi, At taqniyat At tarbawiyah, T.K: T.P, T.H
Muhtadi Anshar, Ahmad, Pengajaran Bahasa Arab Media & Metode-metodenya, Yogyakarta: SUKSES offset, 2009
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia, 2008



[1] Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 2008 ), hlm.1130
[3] Ahmad Muhtadi Anshar, Pengajaran Bahasa Arab Media & Metode-metodenya, (Yogyakarta: SUKSES offset, 2009 ), hlm. 31
[5] ‘Umar Shodiq ‘Abdullah, Ta’lim al-Lughoh al-‘Arobiyah lighoiri al-Nathiqin bighoiriha, (Al-JIzah: Al-Darul Al-‘Alimiyah linnasyri wattauzi’, 2008), hlm. 160-161
[6] Ahmad Muhtadi Anshar, Pengajaran Bahasa Arab Media & Metode-metodenya, (Yogyakarta: SUKSES offset, 2009 ), hlm.32-33
[7] Ali Qasimi, Muhamad Ali Sayid, At taqniyat At tarbawiyah, (T.K: T.P, T.H),  hlm. 140
[8] Ahmad Muhtadi Anshar, Pengajaran Bahasa Arab Media & Metode-metodenya, (Yogyakarta: SUKSES offset, 2009 ), hlm.33
[10] ‘Umar Shodiq ‘Abdullah, Ta’lim al-Lughoh al-‘Arobiyah lighoiri al-Nathiqin bighoiriha, (Al-JIzah: Al-Darul Al-‘Alimiyah linnasyri wattauzi’, 2008), hlm. 163-164
[11] Ibid, hlm. 164-165

Tidak ada komentar:

Posting Komentar