MEDIA
DALAM PENGAJARAN ISTIMA’ “RADIO”
Oleh:
Nasirotul Alawiyyah dan Nur’Azizah
I.
PENDAHULUAN
Hampir setiap pendidik mungkin pernah
menemukan suasana kelas yang tidak kondusif untuk proses pembelajaran. Para
peserta didik tidak merespon apa yang pendidik bawakan dan pendidik merasa
kurang efektif berbicara di depan peserta didik karena pesrta didik tidak
memperhatikan pendidik, ramai sendiri, main komputer dan kelas berubah menjadi
gaduh. Jelas suasana begitu tidak akan mencapai tujuan pembelajaran seperti
yang direncanakan. Kami pernah juga merasakannya. Rugi rasanya berbicara terus
dalam Bahasa Arab, sedangkan mereka diam mendengarkan tetapi tidak memahami apa
yang dibicarakan pendidik.
Maka dari itu, pendidik harus jeli
menyikapi permasalahan yang sedang dialami oleh peserta didik, yaitu kejenuhan
dan kesan monoton. Karena itu, pendidik harus mencari formula yang efektif dan
inovatif untuk membangkitkan motifasi siswa dalam belajar berbahasa Arab. Adapun
salah satu yang membangkitkan motifasi belajar peserta didik tersebut bisa
dilakukan pendidik dengan melalui media, dan media tersebut yaitu media radio
dalam pembelajaran istima’.
Melihat dari pemeparan tersebut sehingga
dalam penulisan makalah ini kami memunculkan beberapa pokok permasalahan:
pertama, pengertian radio. Kedua, keistimewaan radio. Ketiga, kekurangan radio.
Keempat, prosedur yang disarankan dalam menngunakan radio. Dan kelima, fungsi
radio.
II.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Radio
Radio menurut kamus
besar bahasa Indonesia adalah siaran (pengiriman) suara atau bunyi melalui
udara.[1]
Sedangkan menurut pendapat lain Radio adalah media elektronik tertua
dan sangat luwes. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia yaitu dengan
mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media yang
lain.[2]
Sedangkan
menurut Ahmad Muhtadi Anshor media radio merupakan program siaran radio yang
disalurkan dari pesawat pemancar, kemudian diterima oleh alat penerima radio
untuk didengar oleh si penerima informasi.[3]
Sehingga
kami dapat menyimpulkan bahwa radio merupakan salah satu media dalam
pembelajaran istima’ yaitu dengan adanya pengiriman suara atau bunyi melalui
udara kemudian diterima oleh alat penerima radio dan didengar oleh penerima
informasi.
B.
Keistimewaan
Radio
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, radio
merupakan alat komunikasi massa yang memberikan berbagai informasi dan berita
mengenai suatu peristiwa secara actual dan terbaru yang terjadi baik
disekeliling kita maupun ditempat yang tidak terjangkau oleh kita. Karena radio
mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap komunikasi massa, maka radio pun
digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Diantara kelebihan-kelebihan
(keistemawaan) dari penggunaan media ini antara lain:
1. Bersifat langsung, yakni
pendengar bisa langsung mendengarkan informasi yang disiarkan. Detik itu kita
bicara, pada detik itu juga pendengar bisa mendengarkan apa yang kita bicarakan.
2. Cepat, radio punya sifat cepat
karena dia menggunakan ranah publik yakni frekuensi sebagai alat antar
informasinya tidak seperti media cetak yang menggunakan kertas.
3. Murah, maksudnya radio merupakan
media komunikasi yang murah dibandingkan dengan media komunikasi-informasi
lainnya. Radio cukup dengan sekali membangun stasiun yang bermodal rendah bisa
dipakai bertahun-tahun, sedangkan media yang lain butuh ongkos produksi yang
besar setiap menyampaikan informasi.
4. Tanpa batas, radio punya karakter
kekuatan seperti ini karena yang menjadi alat antar informasinya gelombang
elektromagnetik yang bisa diakses atau didengarkan dimana saja dan kapan saja.
Radio bisa didengarkan sambil mengerjakan pekerjaan yang lain, radio pun karena
menggunakan audio atau suara memudahkan orang-orang yang tidak dapat membaca
untuk mendapatkan informasi.[4]
Adapun menurut Umar Sidiq
Abdullah dalam bukunya (Ta’lim Al Lughah Al Arabiyah Linnatiqin
Bighairi Biha, 2008) juga memberikan pendapatnya
tentang kelebihan dari media radio. Diantaranya:
1.
Melatih berbahasa siswa agar dapat
mendengarkan dengan baik.
2.
Kapasitas pembelajaran mencakup seluruh
siswa.
3.
Kemampuan untuk mengembangkan imajinasi pendengar (Theater of Mind).
4.
Kemampuan selektivitas memilih program dan segmen, semisal:
pendidikan, ilmiah, seni, dll.
Selain
itu, menurut Drs. Ahmad Muhtadi Ansor, M. Ag dalam bukunya (pengajaran Bahasa
Arab media dan metode-metodenya, 2009) kelebihan dari media radio diantaranya:
1.
Menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan sebagainya.
2.
Siaran yang dapat menjangkau pendengar dalam waktu yang singkat.
3.
Otentik, siaran radio pendidikan dilakukan oleh orang-orang yang
ahli dalam bidangnya serta metode penyampaiannya.
4.
Dapat menyajikan pengalaman dunia luar ke dalam kelas.
5.
Realistis, maksudnya peristiwa atau kejadian yang disiarkan lebih
riil dibandingkan dengan peristiwa atau kejadian yang sama.
6.
Siaran-siaran yang actual dapat memberikan suasana kesegaran pada
sebagian besar topic.
7.
Mendorong orang tua peserta didik dan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam persoalan pendidikan.[6]
C.
Kekurangan
Radio
Tidak
bisa dipungkiri juga, semua media-media ada sisi negative dan positifnya.
Begitupun dengan radio, disamping kelebihan-kelebihan yang dimiliki media radio
dalam pembelajaran bahasa arab, radio pun memiliki kelemahan-kelemahan. Menurut
Ali
Qasimi dan Muhamad Ali Sayid didalam karangannya (At taqniyat At tarbawiyah,)
kelemahan media radio diantaranya:
1.
Pendidikan dalam radio dihasilkan dari
sebuah pengalaman dan aplikasi ilmiah, jadi bukanlah hasil sebuah penelitian
maupun study teori.
2. Kurangnya interaksi antara siswa dan presenter program
radio.
3.
Sulit bagi guru untuk mengontrol
pembelajaran dalam radio dan sangat terikat dengan jadwal siaran.
4. Tidak ada siswa yang dapat memusatkan perhatiannya dalam
waktu yang lama untuk mendengarkan seluruh siaran materi.
Sedangkan menurut Drs. Ahmad Muhtadi Ansor, M. Ag dalam bukunya (Pengajaran
Bahasa Arab media dan metode-metodenya, 2009) juga disebutkan kembali
kekurangan dari media radio antara lain:
1. Program radio tidak dapat mengkomunikasikan
informasi secara visual, sehingga pesan atau informasi yang disampaikan akan
sangat abstrak, sehingga kemungkinan dapat diserap juga sangat kecil.
2.
Konsentrasi
bagi seorang untuk mendengarkan sangat terbatas sehingga tidak mungkin kita
mengkomunikasikan materi yang agak banyak lewat media ini.[8]
Diantara
kelemahan-kelemahan lainya:
1.
Isi pesan hanya dapat
didengar saja sehingga bagi anak yang kurang mempunyai ingatan kuat akan mudah
lupa dengan isi pesan.
2.
Tidak dapat diulang.
3.
Rentan terhadap
cuaca.
D. Prosedur yang disarankan dalam menggunakan Radio
Menjadi
tanggungjawab guru mendapatkan program radio pendidikan, banyak langkah penting
sehingga dapat memanfaatkan mereka dalam pengajaran. Dan langkah-langkah yang
dapat diringkas sebagaimana berikut:
1.
Kerjasama dengan departemen
program pendidikan.
2.
Pengakuan program pendidikan
melalui bulletin radio dan brosur yang dikeluarkan oleh pihak terkait.
3.
Kordinasi antara jadwal
sekolah dan tanggal program.
4.
Mengetahui materi yang akan
didengarkan siswa.
5.
Menyusun atau menyiapkan
ruang kelas dengan segala cara untuk mudah mendengarkan dan mengikuti dengan
baik.
6.
Mempersiapkan siswa untuk
mendengarkan dengan mengingatkan mereka pada hubungan program yang ditetapkan
akademik dan mengarahkan mereka ke ide pokok dari program.
7.
Menyediakan alat perekam
untuk menyalin dan menyiarkan program radio, nanti jika diperlukan.
8.
Menunjukkan materi yang
disampaikan untuk diskusi setelah selesai mendengarkan.
9.
Merangkum yang paling penting
yang terkandung dalam program.
10.
Menugaskan siswa dalam kegiatan praktik.[10]
E. Fungsi Radio
Adapun
saluran (channel) yang terakhir dapat dilalui dengan mengekploitasi
siaran pendidikan dalam pengajaran bahasa Arab untuk non Arab dengan bahasa
yang lain. Yaitu unit radio sekolah (School Radio) yang mencari program
dalam lingkup sekolah (lembaga pendidikan) yang bersangkutan. Radio sekolah
berada pada beberapa lembaga dan guru bahasa Arab. Bahwa unit ini mempekerjakan
baik sehingga mereka memiliki peran pendidikan aktif. Sudah tercatat dalam
kitabnya Al Qosimi dan Sayid yang bernama “ Teknik Pendidikan Modern dalam
Pengajaran Bahasa Arab Untuk Non Arab. Adapun fungsi radio sebagaimana berikut:
1.
Mengembangkan bakat siaran
siswa.
2.
Mengembangkan selera program
radio baru.
3. Mengembangkan
semangat komunitas melalui apa yang ditawarkan siswa (mahasiswa) dari beberapa
contoh: program sastra, kuliah, seminar dan kompetisi.
4.
Membangun rasa
komunitasdikalangan siswa (mahasiswa).
5.
Pelatihan pendengaran.
6.
Siswa (mahasiswa) dilatih
pada pengucapan yang tepat dari suara dan kata.
7.
Mengembangkan semangat inovasi
pada siswa.
8.
Siswa dilatih untuk berani
retorika.
9.
Konfirmasi kepribadian para
siswa.[11]
III.
PENUTUP
Berdasarkan pemaparan yang telah
disebutkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa radio merupakan media
elektronik yang menggunakan gelombang elektromagnetik yang bisa memberikan
informasi dan pesan secara cepat, langsung, dan actual. Banyak fungsi dari
radio dalam pembelajaran, yang salah satunya menumbuhkan semangat pendengar
tentang berbagai program yang ditawarkan. Yang hal ini bisa menjadikan
pendengar tidak bosan dengan suasana pembelajaran yang ada dikelas. Jadi radio
dapat memberikan kontribusi yang cukup besar sebagai media dalam pembelajaran
bahasa arab. diantara kelebihan-kelebihannya antara lain murahnya radio yang
sebagian besar orang memilikinya, serta banyaknya berbagai informasi dan
pengetahuan yang kita dapat untuk dapat mengembangkan imajinasi. Dibalik
kelebihan-kelebihan tersebut, sisi kelemahan dari radio salah satunya yaitu
media yang satu arah yang tidak bisa diulang kembali. Jadi sangat membutuhkan
konsentrasi tinggi.
Demikian
dari kami, kami sadar masih banyak kesalahan karena kurangnya literature
tentang media pengajaran dalam maharah istima’, khususnya radio. Maka dari itu,
kami mengharap pembaca dapat menemukan literature yang lebih relevan agar tidak
ada kejanggalan dalam hati pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
‘Abdullah, ‘Umar Shodiq, Ta’lim al-Lughoh
al-‘Arobiyah lighoiri al-Nathiqin bighoiriha, Al-JIzah: Al-Darul
Al-‘Alimiyah linnasyri wattauzi’, 2008
Muhamad
Ali Sayid, Ali Qasimi, At taqniyat At tarbawiyah, T.K: T.P, T.H
Muhtadi Anshar, Ahmad, Pengajaran Bahasa
Arab Media & Metode-metodenya, Yogyakarta: SUKSES offset, 2009
Departemen
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia,
2008
[1]
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 2008 ), hlm.1130
[3]
Ahmad Muhtadi Anshar, Pengajaran
Bahasa Arab Media & Metode-metodenya, (Yogyakarta: SUKSES offset,
2009 ), hlm. 31
[4] file://localhost/C:/Users/Win7/Documents/radio-sebagai-media-pembelajaran.html. diakses tanggal 28 September 2012.
10:45 WIB
[5]
‘Umar Shodiq ‘Abdullah, Ta’lim
al-Lughoh al-‘Arobiyah lighoiri al-Nathiqin bighoiriha, (Al-JIzah: Al-Darul
Al-‘Alimiyah linnasyri wattauzi’, 2008), hlm. 160-161
[6]
Ahmad Muhtadi Anshar, Pengajaran
Bahasa Arab Media & Metode-metodenya, (Yogyakarta: SUKSES offset,
2009 ), hlm.32-33
[8]
Ahmad Muhtadi Anshar, Pengajaran
Bahasa Arab Media & Metode-metodenya, (Yogyakarta: SUKSES offset,
2009 ), hlm.33
[9]
file://localhost/C:/Users/Win7/Documents/media-pembelajaran-radio-dan-tape.html. diakses tgl 3 Oktober 2012. 13:15 WIB
[10]
‘Umar Shodiq ‘Abdullah, Ta’lim
al-Lughoh al-‘Arobiyah lighoiri al-Nathiqin bighoiriha, (Al-JIzah: Al-Darul
Al-‘Alimiyah linnasyri wattauzi’, 2008), hlm. 163-164
[11]
Ibid, hlm. 164-165
Tidak ada komentar:
Posting Komentar